STAPALA adalah Kelompok Pencinta Alam di Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN. Stapala ditetapkan sebagai lembaga otonom oleh Senat, dengan SK 067/SKP.01/III/85 tgl 4 maret 1985 yang ditandatangani Ketua Senat saat itu Suyatno Harun (STAN 77)

Tujuan Kelompok Pencinta Alam STAPALA

Tujuan keberadaan STAPALA adalah:

  1. Menanamkan rasa cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan tanah air;
  2. Mempererat tali persaudaraan antar mahasiswa dan alumni di lingkungan PKN STAN; dan
  3. Menampung, menyalurkan dan mengembangkan kreativitas mahasiswa dan alumni di lingkungan PKN STAN dalam hal kecintaan terhadap alam.

Maraknya kegiatan-kegiatan Outbond Training pada perusahaan atau organisasi/lembaga pada masa sekarang membuktikan bahwa kegiatan-kegiatan di alam bebas sangat mendukung terciptanya manusia yang berdedikasi, penuh semangat, peduli, kompak, dan berjiwa pemimpin.

Sifat kegiatan di alam yang kadang  menghadapi cuaca ekstrem, beresiko tinggi, dan selalu berinteraksi dengan penduduk adalah experiental learning bagi anggota Stapala. Dan telah terbukti menjadi pengalaman yang sangat berguna di kemudian hari.

Keanggotaan

Saat ini anggota Stapala berjumlah 1237 orang, dengan anggota berstatus mahasiswa sekitar 60 orang. STAPALA adalah organisasi pemersatu di lingkungan kampus yang tidak pernah memandang kesukuan/kedaerah, agama, tahun angkatan, maupun jurusan/spesialisasi. Sifat keanggotaannya seumur hidup menjadikannya alumni tetap selalu berperan aktif dalam banyak kegiatan.

Sejarah Pendirian Stapala

Stapala didirikan pada tanggal 24 November 1979, ditandai dengan Musyawarah anggota dan pelantikan Badan Pengurus Harian pertama di Gunung Pangrango. Para pendiri Stapala adalah Mahasiswa-mahasiswa STAN angkatan 1977,1978,1979 diantaranya Sjafri Adnan Baharuddin, Amoen Jogasara, Heryono, M.Hatta, Didik Sabudi, Slamet Heryadi,dll.

Kegiatan diawal berdirinya stapala antara lain Pendakian Gunung Gede 10 November 1979. Ini merupakan embrio dari kelahiran organisasi Stapala. Kemudian disusul dengan pendakian Gunung Pangrango pada tanggal  24 November 1979

Dalam rangka sosialisasi organisasi kemudian diadakanlah kegiatan perkemahan yang melibatkan seluruh aktivis kampus pada tanggal 27-29 Juni 1980 di cinumpang.

KEGIATAN-KEGIATAN

Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan alam, pendidikan, kebudayaan, dan sosial yang sejalan dengan tujuan STAPALA.

STAPALA telah banyak melakukan kegiatan, baik bersifat nasional maupun internasional.

Ekspedisi Luar Negeri Stapala antara lain :

1.      Ekspedisi Pendakian Mt.Blanc, Swiss, 1987

2.      Ekspedisi Pendakian Mt.Cook (New Zealand), 1990

3.      Ekspedisi Pendakian Mt.Kilimanjaro (Tanzania), 1992

Sedangkan Ekspedisi yang bersifat nasional

1.      Ekspedisi Pendakian Puncak Carstenz, Papua, 1993

2.      Ekspedisi Pendakian Gunung Lauser, Aceh, 1997

3.      Kejuaraan Nasional Dinding Panjat STAN, 1996,2003,2006.

4.      Ekspedisi Pemanjatan Tebing Parang,Purwakarta,1991

5.      Ekspedisi Pemanjatan Tebing Serelo,Sumsel,1987

6.      Survey dan Penelitian Lingkungan Taman Nasional Meru Betiri, 1986

Dan lain-lain

Selain itu STAPALA juga mengadakan kegiatan-kegiatan Lingkungan Hidup dan Sosial, antara lain Pekan Penghijauan Kampus STAN, 1990,1991 yang manfaatnya dapat dirasakan saat ini dengan adanya pohon-pohon besar di lingkungan kampus STAN.

Selain kegiatan-kegiatan bersifat sosial seperti donor darah, sunatan massal, atau kegiatan lingkungan seperti pembersihan kolam /empang kampus, hari bebas kendaraan bermotor, dan lain lain, Posko STAPALA sejak tahun 2007 telah ditetapkan sebagai Posko Siaga Bencana Banjir Tangerang. Sejak tahun 2007 Anggota Stapala aktif dalam evakuasi korban banjir di perumahan-perumahan sekitar Kampus STAN. STAPALA  dianggap memenuhi syarat karena kemampuan teknis Anggotanya dan memiliki perahu karet.

Anggota Stapala juga siap dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat darurat, seperti misalnya pada saat hilangnya Mahasiswa STAN Jurusan Bea Cukai ketika mengadakan kegiataan keagamaan di Gunung Salak tahun 2006. STAPALA mengerahkan banyak anggota, termasuk alumni, menyelamatkan korban.


Moto Stapala

“MENCINTAI ALAM TANPA MELUPAKAN PENDIDIKAN AKADEMIS”

ALUMNI DAN JARINGAN DI DAERAH

Selama ini anggota Stapala yang telah menjadi alumni STAN adalah tulang punggung kegiatan-kegiatan alumni. Anggota Stapala berperan aktif dalam Kongres Alumni STAN PRODIP pertama tahun 2003 yang membentuk Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi Kedinasan Departemen Keuangan. Kongres dan Reuni Akbar alumni tahun 2007 juga diujung tombaki oleh personel-personel Stapala.

Jaringan keanggotaan STAPALA saat ini telah ada di seluruh Indonesia. Stapala mempunyai Forum STAPALA alumni dengan kepungurusan yang lintas angkatan dan instansi. Ketua Forum adalah Dandossi Matram (1981). Kepengurusan daerah terbagi dengan kordinator-kordinator wilayah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Mereka juga lah yang menjadi kordinator sosialisasi kegiatan-kegiatan alumni STAN di daerah.

Selain internal STAN, Forum Alumni STAPALA beberapa kali terlibat langsung dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan nasional ekstra STAN misalnya Kongres Nasional Luar Biasa Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tahun 2007, dan Rapat Umum Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2008.

Posko STAPALA

Posko STapala bagi anggota Stapala adalah rumah. Not House but Home. Tempat munculnya ide dan impian-impian besar,dan tempat dimana rasa kekeluargaan sangat kental dikalangan anggota.Sifat kegiatan STAPAL A yang agak berbeda kerap menuntut hal-hal yang agak berbeda dibanding organisasi kampus lainnya. Misalnya :Aset-aset Stapala seperti perahu karet sangat besar (sekarang ada 2 perahu karet) sehingga membutuhkan tempat yang luas dan aman, Dinding Panjat STapala yang beberapa kali membawa nama STAN dikancah nasional juga membutuhkan biaya dan pengawasan yang besar, kegiatan seperti POsko Banjirmembutuhkan tempat yang siaga 24 jam.