STAPALA, yang pada tahun ini menginjak usia 42 tahun, telah menorehkan berbagai prestasi di dalam bidang kepencintaalaman, khususnya dalam ekspedisi pendakian puncak-puncak gunung tertinggi di dunia. Di dalam dunia kepencintalamanan, masing-masing gunung tertinggi di tiap benua dikenal dengan istilah Seven Summits.
PencapaianSeven Summits merupakan salah satu cita-cita yang banyak diidamkan oleh berbagai organisasi kepencintaalaman, tidak terkecuali STAPALA. Cita-cita pencapaian Seven Summits oleh STAPALA kini telah diwariskan dan dilanjutkan dari para pendiri hingga anggota terbaru STAPALA saat ini.
Pada usia STAPALA yang telah melebihi empat dekade ini STAPALA telah berhasil mengibarkan bendera pada empat dari tujuh puncak gunung tertinggi tersebut yang masuk ke dalam daftar Seven Summits, yakni Puncak Jaya (Australia-Oseania), Elbrus (Eropa), Kilimanjaro (Afrika), dan Aconcagua (Amerika Selatan).
Setelah keberhasilan menggapai puncak Aconcagua yang terletak di Argentina, kini STAPALA melanjutkan cita-cita pencapaian Seven Summits dengan mendaki gunung tertinggi di dunia, yaitu Gunung Everest, Nepal, yang terletak di benua Asia dengan ketinggian sekitar 8.848 meter.
Untuk mencapai puncak tertinggi dunia tersebut, pada tahun 2021 ini, STAPALA merencanakan Ekspedisi Pendakian Himalaya Island Peak: Road to Everest ke puncak Imja Tse atau yang biasa dikenal dengan nama Island Peak yang berketinggian sekitar 6.160 meter. Ekspedisi pendakian yang mengusung tema Road to Everest ini merupakan sarana pelatihan bagi para atlet STAPALA terpilih (Gokong, Pasid, Elang, Mendo) sebelum melaksanakan pendakian Gunung Everest.
Kesuksesan Ekspedisi Pendakian Himalaya Island Peak: Road to Everest yang telah dilaksanakan pada 24 September hingga 19 Oktober 2021 ini membuktikan STAPALA dan para atlet terpilih telah siap untuk melanjutkan perjalanan melengkapi pencapaian Seven Summits dengan menaklukkan puncak Gunung Everest. Keberhasilan terlaksananya ekspedisi ini juga tak lepas dari kontribusi seluruh pihak-pihak yang telah mendukung seluruh rangkaian kegiatan ekspedisi ini secara penuh, salah satunya adalah PT Eigerindo Multi Produk Industri atau yang lebih dikenal dengan nama EIGER.
EIGER, yang telah berdiri sejak tahun 1989 ini, merupakan merek produk peralatan olahraga outdoor yang terkenal di kalangan pegiat pencinta alam, seperti STAPALA, dan juga merupakan pendukung utama dari kegiatan Ekspedisi Pendakian Himalaya Island Peak: Road to Everest.
Di balik nama EIGER yang diambil dari nama gunung berketinggian 3.970 meter di Bernese Alps, Swiss ini, EIGER mempunyai visi menjadi perusahaan yang memberkati di dalam bisnis gaya hidup dan misi yang memiliki semangat keberlanjutan dan orientasi pada kepuasan dan pengalaman pelanggan. Dalam mewujudkan visi tersebut, EIGER memiliki misi yang berbunyi “Dengan semangat terhadap keberlanjutan, kami menyajikan kepuasan yang penuh pengalaman bagi pelanggan dalam bisnis gaya hidup.” Dengan visi misi yang dimiliki EIGER, selain fokus pada kepuasan pelanggan pegiat kegiatan outdoor dengan menyediakan produk-produk yang berkualitas, EIGER juga memiliki perhatian dan kontribusi khusus terhadap kelestarian lingkungan, dari aspek edukasi, inspirasi, greenlife, ekspedisi, dan tanggung jawab.
Perusahaan yang memiliki kantor pusat di Katapang, Kabupaten Bandung ini kini memiliki tiga kategori produk utama, yakni
- Mountaineering, yang berfokus pada kegiatan pendakian gunung;
- Riding, yang berorientasi pada kegiatan penjelajahan perjalanan dengan sepeda motor; dan
- Authentic 1989, yang inspirasinya berasal dari gaya klasik pencinta kegiatan petualangan alam terbuka pada desainnya yang kasual dan bergaya.
EIGER yang kini telah memiliki 350 toko fisik yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia tentu saja menjadi pilihan pertama bagi siapa pun yang ingin mencari produk-produk kepencitaalaman maupun peralatan outdoor lainnya dengan mutu dan kualitas yang tinggi.