ori4Apa itu orienteering?  ORIENTEERING berasal dari kata bahasa Swedia, orienteering yang artinya: “ melintasi medan tidak dikenali dengan dibantu peta dan kompas”.Istilah ORIENTEERING awalnya  digunakan oleh kalangan militer negara-negara kawasan Skandinavia (Swedia, Norwegia & Finlandia) sebagai suatu metode latihan peta & kompas pada pertengahan tahun 1880-an.Ide dasar dalam olahraga orienteering adalah sebuah proses perjalanan dari titik start sampai titik finish melalui sejumlah titik kontrol dengan urutan yang telah ditentukan. Standar jalur orienteering terdiri dari start, rangkaian dari titik kontrol, dan finish.

 

Untuk membuktikan kedatangan seorang orienteer pada titik kontrol, orienteer menggunakan “punches”/alat pelubang kertas atau stempel yang tergantung dekat bendera untuk menandai kartu kontrol yang dibawanya maupun dibber yang dikaitkan dijari. Tanda pelubang tidak sama pada tiap titik kontrol untuk membedakan titik kontrol satu dengan lain.

 

Pelaksanaan orienteering dilakukan dengan bantuan peta dan kompas. Untuk dapat memilih rute terbaik, seorang orienteer harus melihat karakteristik medan yang akan ditempuh, dan pemenang dari perlombaan ini ditentukan oleh waktu tercepat dalam menyelesaikan perlombaan. Yang membuat olah raga ini menjadi unik adalah bahwa seorang orienteer harus melakukan navigasi dan membuat keputusan yang cepat sambil berlari dalam kecepatan tinggi.

 

Sejarah orienteering

Sejarah orienteering dimulai pada tahun 1886, bermula dari Akademi Militer Karlberg, Swedia, sebagai program latihan militer. Istilah orienteering saat itu dimaknai sebagai “melintasi medan tak dikenal dengan bantuan peta dan kompas”. Tujuh tahun kemudian, pada 28 Mei 1893, barulah orienteering dilombakan, tetapi khusus untuk kalangan militer Swedia. Yakni dalam suatu lomba tahunan Garnizun Stockholm.

 

Untuk masyarakat sipil, lomba pertama kali diselenggarakan dekat Oslo, Norwegia, pada 31 Oktober 1897 oleh Klub Olahraga Tjalve. Jarak tempuhnya 19,5 Km–cukup jauh menurut standar lomba orienteering masa kini; Dan hanya 3 checkpoint yang ditempatkan di sepanjang lintasan. Lomba itu dimenangi oleh Peder Fossum dengan waktu tempuh 1 jam 47 menit 7 detik.

 

Pada 1930-an, lomba orienteering makin populer seiring ditemukannya kompas yang lebih sesuai untuk berorienteering: protractor compass, atau orienteering compass. Kompas model baru itu ditemukan oleh Gunnar Tillander dari perusahaan Silva Sweden AB pada 1928. Selama setengah abad, kompas orienteering (protractor) ini menjadi semacam “karya seni” dalam olahraga orienteering, sampai ditemukannya thumb compass yang dipopulerkan perusahaan Suunto pada 1983.Pasca Perang Dunia Kedua, olahraga orienteering menyebar ke seantero Eropa, Amerika Utara, Oceania, dan Asia.

 

Dewasa ini orienteering telah berkembang dalam berbagai format, mulai dari bentuk tradisional seperti perlombaan di dalam hutan (long distance forest races), sampai dengan format orienteering di dalam kota. Olah raga orienteering itu sendiri berada dalam naungan International Orienteering Federation yang berdiri pada tahun 1977. Terdapat empat cabang dari olahraga orienteering yaitu foot orienteering, mountain bike orienteering, ski orienteering, dan trail orienteering.

 

Perkembangan orienteering di Indonesia

 

Perkembangan Olahraga satu ini sangat lambat dibanding olahraga lain yang masuk ke Indonesia. Tahun 1988, perlombaan orienteering pertama kali di Indonesia digelar oleh Wanadri Komisariat ITB (WK ITB). Tipe kompetisinya Score Event atau Score O. di tahun 1990, Lomba O Brahmahardhika (LOB) pertama kali digelar oleh Brahmahardhika Mapala FKIP UNS Surakarta. Kelak LOB menjadi perlombaan O paling rutin di Indonesia. Dan di tahun 2000n, tipe kompetisi Cross Country O diterapkan pertama kali (Sulawesi Utara).

 

Pada tanggal 4 Agustus 2001 Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) dideklarasikan dan  baru pada tahun 2002 FONI diterima sebagai anggota IOF dengan status Anggota Tidak Penuh (Associate Member). FONI yang akan memayungi dan menjadi motor penggerak kemajuan orienteering di negara kita, yang kelak akan siap mengharumkan nama Indonesia di kancah orienteering asia, bahkan dunia.

 

Di tahun-tahun selanjutnya even perlombaan O semakin rutin diselenggarakan oleh mapala di beberapa daerah seperti di jawa, sulawesi dan sumatra. Di tahun 2010 TNI mengirimkan tarunanya untuk mengikuti cabang orienteering dalam CISM 1st World Cadet Games 2010 di Turki. Tahun ini untuk pertama kali Indonesia berpartisipasi dalam iven O internasional. Setahun kemudian TNI mengirimkan orienteernya ke CISM 5th Military World Games 2011 di Brasil. Pelatih O (O-runner & O-mapper) dari Denmark melatih TNI pada November 2011. Tim Orienteering Tentara Nasional Indonesia mulai dikenal para orienteer mancanegara lewat pencapaian mereka dalam Olimpiade Militer Dunia ke-5 di Rio de Janeiro; Dan tampaknya masih banyak daftar perkembangan positif lainnya.

 

Pada 2012, FONI diakui sebagai anggota penuh Federasi Orienteering Internasional; Sejak 2000, rata-rata digelar 2–3 event orienteering berskala besar atau kecil, dan mulai 2008 makin marak intensitas penyelenggaraannya—menunjukkan antusiasme masyarakat yang terus meningkat terhadap orienteering. Masyarakat memang sudah mulai mengenal orienteering, tapi masyarakat lapisan mana? Tampaknya orienteering hanya (baru) dikenal di kalangan pelaku kegiatan alam bebas, di kalangan itu pun kemasyhurannya baru di kalangan mapala, mahasiswa—sementara banyak pelaku kegiatan alam bebas lainnya masih kebingungan kalau ditanya orienteering itu apa, bagaimana, dan seterusnya. (Coba search kata “orienteering” di Kaskus, media sosial papan atas bagi anak muda, kita akan disuguhi hanya tiga hasil pencarian; Klik salah satunya, mana saja, dan akan tampak banyaknya orang yang masih belum mengenal orienteering.)

 

Tim Orienteering Stapala (TOS)

Sebagai kelompok pencinta alam, Stapala ingin menjaga eksistensi dan menjalin silaturahmi dengan kelompok pencinta alam lainnya. Kelompok pencinta alam yang terdiri dari gabungan mahasiswa perguruan tinggi kedinasan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), juga ingin dikenal sebagai mapala yang tidak hanya jago di kandang tetapi juga jago di lapangan. Karena alasan itulah, kami ikut berpartisipasi dalam perlombaan orienteering yang diadakan oleh kelompok pencinta alam lainnya.

 

Hampir setiap tahun kami selalu ikut berpartisipasi dalam perlombaan-perlombaan tersebut. Namun, kami belum bisa membawa pulang piala. Hal itu tidaklah menjadi soal, bagi kami yang penting adalah pengalaman dan pelajaran yang diperoleh merupakan hal yang sangat berharga. Kami menyebutnya dengan ungkapan iseng-iseng berhadiah. Selain itu, bertemu dan berbaur dengan mapala-mapala lain adalah suatu hal yang sangat menyenangkan. Hal itu karena kami mempunyai hoby dan kesukaan yang sama, sehingga kami merasa sangat cocok.

 

Berangkat dari pengalaman-pengalaman itu, kami pun mulai belajar dari kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan yang ada. Kami mulai memperbaiki hal yang keliru dan terus meningkatkan teknik dan pengetahuan tentang orienteering. Untuk itulah pada tahun 2010 dibentuk Tim Orienteering Stapala (TOS). Pendirian TOS ini dianggap perlu agar persiapan atlet menjadi lebih matang dalam menghadapi setiap perlombaan. Tim ini dibawah bimbingan Daris ‘Dosko’ PH, Sebastian ‘Kadal’ N, dan beberapa senior STAPALA yang lain dilatih secara khusus dan dipersiapkan untuk mengikuti lomba-lomba tersebut. Sebenarnya Stapala sudah beberapa kali mengikuti perlombaan orienteering sejak tahun 2006, namun saat itu masih dilakukan secara spontan dan insidental.

 

Usaha itu pun akhirnya membuahkan hasil. Kami berhasil menyabet juara 2 pada Lomba Lintas Alam Bukit Barisan Selatan XVII(LABBS XVII) yang dilaksanakan oleh WATALA (kelompok pencinta alam dan pemelihara lingkungan) yang diadakan di Lampung pada tanggal 26-27 Juni 2010. Dari lomba tersebut, selain berhasil membawa pulang piala juara 2 kami juga memenangkan uang pembinaan yang nantinya kami gunakan untuk modal lomba-lomba berikutnya.

 

Karena dasar – dasar orienteering sangat berkaitan dengan dunia navigasi dan kegununghutanan, maka TOS berada dibawah koordinasi divisi Gunung Hutan. TOS itu sendiri terdiri dari dua elemen yaitu manajemen dan atlet. manajemen TOS bertugas mengurusi segala keperluan tim atlet dalam mengikuti perlombaan, mulai dari mencari even perlombaan, menyusun menu latihan, sampai dengan mengurusi akomodasi tim atlet. Selain disiapkan untuk lomba orienteering, TOS juga disiapkan untuk mengikuti lomba-lomba lain seperti, lomba lintas alam maupun lomba kebut gunung.

 

Atlet TOS itu sendiri berasal dari seluruh anggota Stapala, baik yang berstatus mahasiswa aktif maupun alumni alias Foksta (Forum Komunikasi Stapala Alumni). Tentu saja untuk menjadi seorang atlet harus mempunyai kapabilitas minimal yang dibutuhkan seperti keterampilan navigasi dan kekuatan fisik. Berikut adalah daftar atlet yang masih aktif tergabung dalam TOS:

 

·        Daris ‘Dosko’ Purnomo Hadi 802/SPA/2006 (DJBC)

·        Eko ‘Gokong’ Santoso 859/SPA/2009 ( BPKP Kantor Perwakilan Jogjakarta)

·        Catur ‘Samin’ Puji Harsono 917/SPA/2010 (Tingkat 3 Akuntansi)

·        Muhammad ‘Bowas’ Ramdhani 923/SPA/2011 (DJPB)

·        Surahman ‘Kropos’ 941/SPA/2011 (Tingkat 3 Akuntansi)

·        Haidul ‘Ateng’ Firman Sitorus 952/SPA/2012 (Tingkat 2 Akuntansi Khusus)

·        Dzimar ‘Klepon’ Rusdi 955/SPA/2012 (Tingkat 2 Akuntansi)

·        Roshid ‘Picis’ Andru Mustaqim 958/SPA/2012 (Tingkat 3 Pajak)

·        Muhammad ‘Badak’ Amri 984/SPA/2012 (Tingkat 3 Kebendaharaan)

 

Berbagai persiapan pun dilakukan sebelum even perlombaan dimulai, untuk latihan fisik mengadopsi dari menu latihan yang diberikan Bang Rahmat Rukmantara saat melatih atlet ekspedisi elbrus, tetapi dengan porsi yang telah disesuaikan sesuai tipe lomba. Sementara untuk materi navigasi dan orienteering telah diberikan sejak diklat melalui materi kelas dan simulasi oleh senior-senior,  diperdalam dengan mengikuti seminar & workshop, dan forum-forum di internet serta bimbingan jarak jauh oleh Julian Manoppo, satu-satunya pelatih O bersertifikat Internasional melalui Facebook dan layanan selular.

 

“Sekali ikut orienteering, dijamin bakal ketagihan. Aroma kompetisi dan rasa penasaran akibat kegagalan dalam menemukan suatu poin akan menuntun kembali ke medan laga orienteering berikutnya”. Kata Pak Dosko, panggilan Stapala Daris, pada blog-nya darisjati.wordpress.com.

 

Pengalaman dan prestasi

 

Even Orienteering

Tanggal

Penyelenggara

Prestasi

Delegasi

Mapena Orienteering Competition III

17-18 Juli 2010

Mapena, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Juara 3 kategori umum

Catur Puji H.

Yaskur

Sulfur Orienteering Competition IV

24-25 Juli 2010

Mapala Sulfur, Universitas Tidar, Magelang

Juara 1 kategori putra

Catur Puji H.Yaskur

Sabhagiriwana’17 Nasional Orienteering Competition (SNOC IV)

20–21 November 2010

Mapala Sabhagiriwana’17, Universitas 17 Agustus 1945, Semarang

Catur Puji H.Yaskur

Burangrang Mountai Race XIV

21-22 Mei 2011

Jana Buana-IMT(Ikatan Mapala Tjimahi)

Juara 1 Beregu PutraHarapan 2 Perorangan

M. RamdhaniFrasseto D.

Catur Puji H.

Eko Santoso

Makopala Orienteering Championship III

9–10 Juli 2011

Makopala, Universitas Budi Luhur Jakarta

Harapan 1Harapan 2

Eko SantosoM. Ramdhani

Catur Puji H.

Yaskur

Lomba Orienteering Brahmahardika (LOB XVI)

23–24 Juli 2011

Mapala Brahmahardhika, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Eko SantosoCatur Puji H.

Wanadri Orienteering Games

23–24 Juli 2011

Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri

Frasseto D.Sebastian N.

Daris Purnomo

Menpora Orienteering Challenge (MOC) 2011

29–30 Oktober 2011

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

Earth Jude P.S.Arif Fadlan

Catur Puji H

Endurance Climbing Competition 2011

30 Nov-1 Des 2011

Indonesia Vertical Service

Harapan 1

Eko Santoso

Dinamik Orienteering Competition V

26–27 November 2011

Divisi Pencinta Alam Mahasiswa Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Eko SantosoDaris Purnomo

Kejuaraan Nasional Orienteering Talaseta

14-15 April 2012

Mapala Talaseta, FE Universitas Pancasila

Juara 1 Kategori PutraJuara 2 Kategori Putra

Catur Puji H.Surahman

Eko Santoso

Dzimar Rusydi

Indonesia Open Orienteering Competition Prakasa Vira Gupti Cup

3-6 Mei 2012

Divisi 1 Kostrad

Juara 2 kategori Long DistanceJuara 3 Kategori Midle Distance

Catur Puji H.

Kejurnas Orienteering Kota Bandar Lampung

18-19 Mei 2012

Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan, FE Universitas Negeri Lampung

Juara 1Harapan 1

Catur Puji H.M. Amri

Roshid Andru M.

Surahman

Haidul Firman

R. Demokratianto

Lomba Kebut Gunung 24 Jam (Manglayang-Bukit Tunggul-Tangkuban Prahu)

26-27 Mei 2012

Perhimpunan Pendaki Gunung EXTEMAZ

Juara 2Juara 3

M. RamdhaniHaidul Firman

M. Amri

Catur Puji H.

Surahman

Roshid Andru M.

 

Diatas adalah daftar perlombaan yang pernah diikuti TOS sejak 2010, Hal ini sungguh diluar dugaan karena kami sama sekali tidak memperkirakan bisa meraih salah satu juara tersebut. Apalagi lawan-lawan kami adalah wajah-wajah lama yang sudah sering mengikuti dan memenangkan lomba-lomba tersebut. Tentu saja hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri dan karena dukungan berbagai pihak kami semakin yakin untuk kembali beraksi dalam ajang lomba orienteering selanjutnya.

 

“Tak hanya berlari di alam terbuka, kau harus menentukan strategi untuk mendatangi titik-titik kontrol dengan cepat. Orienteering seperti bermain catur sambil berlari”.  Ujar Catur, atlet sekaligus manajer TOS.

 

(Ditulis oleh Samin 917/SPA/2010 dari berbagai sumber)