STAPALA Merupakan Kelompok Pencinta Alam Yang Sudah Menapakkan Kaki Di Gunung-Gunung Tinggi Di Dunia, Masuk Ke Dalam Kegelapan Abadi Gua-Gua Terindah, Memanjat Tebing-Tebing Menjulang, Dan Mengarungi Jeram-Jeram Menantang Di Sungai-Sungai Berarus Deras Nan Menggetarkan. Perjalanan-Perjalanan Petualangan Yang Pernah Ada Hanyalah Cara Untuk Menikmati Alam Dan Mendekatkan Individu-Individu Kepada Tuhan Sang Pencipta Semesta.
Setiap Hijau Indah Alami Yang Kita Nikmati Dari Hari Ke Hari, Hanya Membuat Rasa Prihatin Di Satu Sisi. Pertanyaan Yang Terus Menerus Bergerak Dalam Pikiran Kita….”Anak Cucu Kita Sangat Mungkin Tidak Bisa Menikmati Apa Yang Kita Nikmati Hari Ini. Dan Kita Hanya Prihatin Dan Tidak Berbuat Apa-Apa..”. Iya, Kita Terlalu Pengecut Untuk Mengakui Kalau Kita Pengecut. Pengecut Untuk Bertanggungjawab Kepada Anak-Cucu Kita. Pengecut Untuk Mengakui Kalau Kita Menanam Bom Bunuh Diri Ke Anak Cucu Kita. Pengecut Untuk Mengakui Kalau Kita Juga Bertanggungjawab Atas Kondisi Lingkungan Yang Semakin Rusak. KITA HANYALAH MANUSIA PENGECUT YANG MELEMPAR TANGGUNG JAWAB ATAS KERUSAKAN ALAM..KITA MANUSIA MUNAFIK YANG SELALU MENYALAHKAN PIHAK LAIN ATAS BENCANA YANG ADA..
Kita Tidak Menuntut Untuk Melakukan Tindakan Besar. Tindakan Kecil, Bahkan Pola Pikirpun Sangat Kita Hargai. Sekedar Membuang Sampah Pada Tempat Sampah Pun, Sangat Menginspirasi Kita. Menanam Hanya Sebatang Pohon Pun Sangat Memotivasi Semangat Kita.
Dari Kampus Yang Hampir Tidak Terdengar Kiprah Dalam Bidang Lingkungan, STAPALA Mencoba Berbenah. Instrokpeksi Atas Eksistensi Dan Tanggungjawab Yang Diemban Secara Moral. Dengan Segala Kondisi Yang Ada, Kegiatan Teknis Kepencintaalaman STAPALA Tidak Bisa Disamakan Dengan Mapala Lainnya. Sangat Terbatasnya Untuk Kegiatan Non Akademis Yang Membuat Kita Berbeda. Tapi Karena Kita STAPALA. Kita Tidak Berhenti Karena Keterbatasan Yang Ada. Organisasi Lain Boleh Bangga Dengan Pendakian Mereka, Panjat Mereka, Arung Jeram Mereka, Ataupun Penelusuran Gua Mereka. Dan Kita Tetap Bangga Dengan Apa Yang Kita Lakukan. Tidak Seheroik Organisasi Lain Memang. Tapi Kita Tetap Bangga Karena Kita Tidak Melakukan Kegiatan-Kegiatan Bodoh. Dan Ditahun-Tahun Mendatang, Kita Akan Semakin Bangga Karena Kita Berkiprah Untuk Memberikan Kontibusi Positif Dalam Isu-Isu Lingkungan Yang Seolah-Olah Tidak Lepas Dari Permasalahan Yang Ada.
Divisi Lingkungan STAPALA Mulai Dibentuk Pada Kepengurusan BPH STAPALA Periode 1999 Dibawah Kepemimpinan Wicaksono Naryo Antarikso 194/SPA/89. Divisi Ini Dibentuk Sebagai Salah Satu Kepedulian STAPALA Terhadap Lingkungan Hidup. Kita, STAPALA, Sebagai Mahasiswa Pencinta Alam Yang Terikat Dengan Kode Etik Pencinta Alam Indonesia, Tidak Bisa Menutup Mata Terhadap Kode Etik Kedua Yaitu: ” Memelihara Alam Beserta Isinya, Serta Menggunakan Sumber Daya Alam Sesuai Kebutuhan”. Bahkan Dalam Janji STAPALA Ketiga Disebutkan , ” Kami Anggota STAPALA Mencintai Dan Melestarikan Alam Serta Lingkungan”. Dari Dasar Pemikiran Tersebut STAPALA Tidak Boleh Lepas Tangan Dari Kondisi Lingkungan Yang Ada.
Dengan Segala Kondisi Yang Ada, Peran Serta STAPALA Mungkin Tidak Bisa Berbicara Banyak Untuk Mengkritisi Peraturan Yang Berkaitan Dengan Lingkungan, Perusakan Lingkungan Atau Terus Menerus Turun Dalam Konservasi Lingkungan. Iya…Karena Kita STAPALA. Tapi Karena STAPALA Itu Juga, Kita Tidak Akan Pernah Berhenti.
Perdebatan Panjang Pada Masa Kepengurusan Akhirnya Memutuskan Untuk Membentuk Divisi Tersendiri Untuk Mengkritisi Kondisi Lingkungan Dengan Pembentukan Pola Pikir Di Internal STAPALA. Beberapa Ketua Divisi Ditunjuk Sampai Tahun Ini. Hampir 10 Tahun Sejak Divisi Ini Dibentuk, Tetapi Belum Terihat Karya Nyata Ataupun Kegiatan Dengan Penuh Greget Yang Diketahui Oleh Anggota STAPALA Ataupun Pihak Ekstern.
Iya…Sampai Saat Ini Divisi Lingkungan STAPALA Sebagai Divisi Yang Mati Suri Dan Kurang Populer. Tetapi Kita Yakin, Akan Lahir Orang-Orang Dengan Kepribadian Kuat, Kritis, Dan Peduli Akan Kondisi Lingkungan Yang Ada. Yang Pasti..Entah Kapan..Divisi Lingkungan Hidup STAPALA Akan Memberikan Kontribusi Nyata Terhadap Perbaikan Kondisi Lingkungan. Demi Nama STAPALA Sebagai Pencinta Alam…Kita Akan Terus Berusaha!!
Demi Alam Semesta..
Demi Anak Cucu..
Demi STAPALA..
SELAMATKAN LINGKUNGAN, JAGA ALAM, LESTARIKAN WARISAN GENERASI DEPAN…!!!
Oleh CAHYANA TRI R “YOYON” (591 /SPA/ 1999).
sedih….pernah nyoba untuk mengaktifkan….tapi memang divisi ini membutuhkan lebih dari sekedar semangat… meskipun mati suri …divisi ini pernah menyelenggarakan seminar lingkungan hidup terkait robohnya waduk wanagon di papua (jamannya mas wiwit ya??) … pernah mencoba membuat assessment tingkat kerusakan lingkungan akibat sampah diteluk jakarta …ke margasatwa pulau rambut…(entah dimana laporan itu yaa…hiks semakin sedih)…. pernah mencoba membuat assessment tingkat kerusakan lingkungan di gunung halimun…(laporan tidak pernah jadi…hiks tambah sedih)….
kalu anak kehutanan yang PA lulus jadi aktivis LSM Lingkungan …berperan menjaga kelestarian lingkungan…dengan bekal ilmunya…
pengen liat… anak STAPALA lulus dari STAN…kerja di pemerintahan/swasta… ahli environmental accounting…ahli environmental tax…auditor lingkungan… memberikan peran lebih bagi lingkungan dari hanya sekedar “penikmat alam”…..
parmin 537/97
Parmin…
temen diskusi gw yang gw rindukan cara diskusinya
orangnya sih gak banget…
kekekeke…
perdebatan panjang itu salah satunya dengan manusia satu ini selain rekan2 yang lain.
kalo jamannya Mas Wiwit, seminar tentang audit lingkungan Min!!..
korlaknya anis yang moderatornya pak anis b.
gw gak ngerti juga tujuan ngototnya dibuat divisi lingkungan.
baru2 ini, baca diary STAPALA
“Divisi Lingkungan STAPALA??..
Ada ya…???”
glek…tertutup dengan sendirinya tu buku.
mudah2an memang divisi itu masih ada dan akan berkembang.
menjadikan STAPALA sebagai pencinta alam modern yang lebih care ke lingkungan.
Sebagai orang yang mengaku mencintai Stapala, gw merasa terjewer dengan tulisan ini, karena:
1. ternyata gw itu kurang perduli, bisa bisanya baru tau kalau ada divisi Lingkungan Hidup di Stapala. Padahal ini nih top banget, menunjukkan Stapala itu benar benar organisasi pecinta alam dan bukan penikmat alam.
2. sebagai orang yang bekerja di LSM yang salah satu entry point nya itu Climate Change, gw belum memberikan kontribusi apa apa. Shame on me deh.
Uhm… untuk menebusnya, gw berusaha sering sering nyumbangin tulisan tentang isu lingkungan di sini deh, moga moga bisa nambah informasi untuk anggota Stapala dan kemudian please let me know kalau Stapala mau ngadain workshop atau apa deh yang berkaitan dengan lingkungan hidup, gw usahain bantu.
Sorry ya for being ignorrant member.
Salam
Kharina
425/SPA/93
Ayuk mbak… Ayukk….
Ngapain dan kapan?
welcome Home !