Tanggal     : 15-16 Desember 2018

Lokasi       : Goa Cidomba, Bogor Jawa Barat

Peserta     : Beruk, Bagong, Gaplek, Prusik, Dolok, Cendet, Bangkong, Suro, dan Itjen

 

Perjalanan diawali dengan doa bersama di posko, kami berangkat pukul 15.30 dari kampus PKN STAN menggunakan motor. Beranggotakan 9 orang (4 orang divisi caving dan 5 orang divisi RC)  yaitu, Beruk, Bagong, Gaplek, Prusik, Dolok, Cendet, Bangkong, Suro, dan Itjen. Pukul 17.47 kami tiba di rumah Pak Eman, beristirahat sebentar sekaligus sholat. Setelah puas beristirahat, pukul 18.27 kami menuju tebing dan gua cidomba. Perjalanan ke tebing hanya menghabiskan waktu sekitar 5 menit dari rumah Pak Eman. Setelah berdiskusi dengan Pak Eman, kami memutuskan untuk membuat basecamp di dekat tebing, dikarenakan tidak adanya tempat untuk membangun tenda di dekat gua.

Setelah meletakkan barang bawaan di basecamp, kami anggota divisi caving (Beruk, Bagong, Gaplek, dan Prusik) melanjutkan perjalanan ke Gua Cidomba untuk orientasi medan serta menganalisa anchor apa yang akan dipakai. Perjalanan dari basecamp kami ke mulut gua sekitar 10-15 menit dengan medan yang sangat menanjak, bisa dibilang mulut gua Cidomba terletak di atas sehingga dari situ kami bisa melihat gemerlap lampu dusun dari atas. Lalu kami kembali lagi ke basecamp untuk makan, memasang alat, dan membawa alat yang diperlukan. Terdapat kendala disini, satu headlamp yang kami bawa tiba-tiba rusak, akhirnya kami memutuskan satu orang tidak mengenakan headlamp secara bergantian. Setelah selesai melakukan persiapan kami menuju ke mulut gua kembali, ditemani oleh Itjen dan Suro dari divisi RC. Saat perjalanan tersebut kami sempat tersasar karena salah belokan, untungnya dapat kembali lagi kejalan yang benar setelah pengecekan jalan oleh Kak Beruk.

Pukul 21.30 kami mulai membuat rigging, dengan Bagong dan Kak Beruk sebagai rigging man kali ini. Setelah sekitar 1 jam membuat rigging, pukul 22.30 Kak Beruk menjadi orang pertama yang menuruni gua, disusul oleh Bagong, Gaplek, dan terakhir Prusik pada pukul 23.00. Perjalanan kami menyusuri indahnya Gua Cidomba pun dimulai. Untuk informasi, awalnya kami membawa tali 50 m dan 100 m, tapi dikarenakan sepertinya membawa tali 100 m saja sudah cukup, akhirnya diputukan untuk menitipkan tali 50 m pada Itjen dan Suro untuk dibawa ke basecamp.

Gua Cidomba ini terdiri dari 3 chamber, Ketinggian vertikal dari entrance ke pitch 1 diperkirakan sekitar 20 m, setelah melewati pitch pertama kita akan menemukan chamber 1 yang dihuni oleh banyak sekali kelelawar sampai-sampai seluruh alas yang kami pijak dan jadikan pegangan telah terselimuti kotoran kelelawar.

Setelah itu kami menemukan celah sempit diantara stalaktit dan stalakmit yang membentuk pilar. Sebelum melewatinya kami memasang anchor terlebih dahulu karena setelah melewati celah sempit tersebut langsung terdapat lintasan vertikal sekitar 10 m.

Perjalanan menuju chamber 2 kami harus melewati beberapa lubang jarum yang cukup sempit, hingga dibutuhkan usaha ekstra dalam melewatinya.

Menuju chamber 3 atau chamber terakhir, kami juga harus melewati lubang jarum lagi. Di pitch terakhir menuju chamber terakhir, kami harus membuat anchor dan melakukan descending dengan ketinggian vertikal sekitar 30 m. Lintasan vertikal terakhir ini seperti air terjun, dimana saat melakukan descending kita akan terkena percikan-percikan air. Awalnya kami merasa khawatir jika karmantel tidak cukup sampai ke dasar, tapi untungnya masih cukup, walau nyaris menyentuh dasar. Orang terakhir sampai dasar sekitar pukul 01.30

Setelah beristirahat sejenak, pukul 02.00 kami memutuskan untuk naik dan cleaning. Dimulai dari Kak Beruk, Prusik, Bagong, dan terakhir Gaplek. Pukul 04.30 orang terakhir berhasil mencapai mulut gua. Lalu kami menuju basecamp untuk melepas alat dan makan. Setelah itu kami bersih-bersih badan di rumah Pak Eman. Pukul 10.00 kami menuju sungai untuk mencuci alat. Pukul 11.10 selesai mencuci alat dan pulang menuju Bintaro. Dengan perjalanan sekitar 1,5 jam lebih, pukul 14.00 akhirnya kami sampai di kampus.