Masih ingatkah kita dengan dahsyatnya guncangan gempa bumi yang membuat patah hati para kaum pendaki? Gunung Rinjani sebagai salah satu 7 Summits of Indonesia dan gunung favorit bagi kaum pendaki dengan segala ke eksotismeannya dan kecantikan yang tidak dimiliki di pegunungan negeri ini. Akan tetapi, lima bulan berlalu Provinsi Nusa Tenggara Barat bertubi-tubi diuji dengan serentetan gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter (SR) pada akhir Juli dan kembali diuji dengan 7,0 pada 5 Agustus 2018 lalu. Desa Senaru, sebagai salah satu dari empat pintu jalur pendakian Gunung Rinjani menjadi satu dari beberapa desa di Kabupaten Lombok Utara yang terkena dampaknya secara langsung. Kerusakan yang ditaksir mencapai 75% membuat banyak bangunan tak terkecuali bangunan sekolah rusak para dan lebih dari 700 siswa harus belajar di tenda pengungsian, juga masih minimnya sarana pembelajaran diluar akademis.

Dalam rangka hari ulang tahun yang ke-40, STAPALA akan mengadakan banyak kegiatan yaitu Perjalanan 40 Titik, Nuansa 40 Tahun, Longmarch, Gowes, Mancing, Virtual Run. Sebagai komitmen untuk mendukung program Lombok Bangkit, STAPALA  melalui programnya “Peduli Rinjani” akan membangun Bale Belajar yang tahan gempa di Desa Senaru yang akan menjadi wadah kegiatan belajar bagi anak-anak diluar akademis. Selain menjadi komplemen kegiatan belajar dan membaca layaknya perpustakaan mini, Bale Belajar dapat menjadi basecamp bagi relawan yang ingin memberikan tambahan edukasi kepada anak-anak di Desa Senaru.

Guna mendukung terwujudkannya Bale Belajar di Desa Senaru, sebagai gerakan fundrising yang menjadi pre-event dalam serangkaian kegiatan Peduli Rinjani dengan mengadakan “STAPALA Virtual Run” yang akan dilaksanakan pada 18-24 Februari 2019. STAPALA Virtual Run merupakan kegiatan berlari yang dilakukan oleh para anggota STAPALA dan kerabat secara tidak langsung pada 40 lokasi di seluruh Indonesia dengan target sebanyak 1.000 peserta lari. Target jarak tempuh yang dapat dilakukan secara individual/ relay couple/ relay team ini sejauh 40 km sesuai dengan umur STAPALA pada 24 November 2019 nanti. Para peserta masing-masing akan melakukan kegiatan berlari sejauh 5 km untuk 1 tim yang terdiri atas 8 orang, 10 km untuk 1 tim yang terdiri atas 4 orang, 20 km dengan tim berjumlah 2 orang, bahkan individu yang akan berlari sejauh 40 km. Peserta tidak perlu khawatir karena mekanisme virtual run tersebut memperbolehkan dilakukan terbagi dengan range waktu selama 7 hari dari tanggal 18 hingga 24 Februari 2019. Gong daripada kegiatan ini adalah “Launching and Learning Event” pada Bale Belajar yang telah dibangun kemudian hari, targetnya kegiatan belajar tersebut dapat secara perdana dilaksanakan pada 6-7 Juli 2019 nanti.

Penasaran dengan keseruan Virtual Run serempak di 40 lokasi di seluruh Indonesia?

daftar disini